Jumat, 20 April 2012

SATU (Puisi)


Tentang satu angka satu
Yang tercipta hanya dengan sebuah goresan.. terkesan sederhana.
Berdiri paling pertama.. menjadi sebuah pembuka.
Banyak yang bilang lemah.. karena artinya tidak banyak
Banyak yang bilang sepi.. karena artinya sendiri..
Seperti aku.. aku.. satu..hanya satu..
Mereka berkata, ”kamu punya banyak.. beratus-ratus.. beribu-ribu.. berjuta-juta.. bagaimana bisa kamu bilang hanya satu?!”
Ada juga yang berkata.. ”kenapa bangga punya satu jika kamu tidak satu?
Ini jawabanku :
Darahku sudah terikat..
Jiwaku sudah tertambat..
Hatiku sudah terpatri..
Sangsaka itu yang menggenggamku, yang kita beri hormat di warna yang sama.
Tanah ini yang menggenggamku, yang kita singgahi bersama-sama
Tutur kata ini yang menggenggamku, yang membuat aku dan kamu bisa saling mengerti.
Membuat aku tetap merasa satu walau ada dalam berjuta.
Aku melihat kamu,
Aku melihat mereka,
Dan aku melihat satu diantara kita semua..
Apapun.. siapapun.. bagaimanapun..
Sumpah itu sudah terucap dengan gagah waktu dulu..
Pantaskah untuk semua terhapus dengan lupa atau ego yang ingin kuat sendiri?
Menjadi satu diantara beda.. membuat kita  menjadi istimewa..
Menjadi satu diantara banyak.. membuat kita menjadi kuat..
Apapun.. siapapun.. bagaimanapun..
Jangan pungkiri.. bahwa kita satu.
Karena satu tidak berarti lemah,
Satu tidak berarti sendiri,
Satu tidak berarti hanya aku seorang diri..
ini bukan tentang satu angka satu,
Namun tentang ratusan juta orang yang berjiwa satu,
Tentang aku dan saudara sebangsa setanah airku.. INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar